AmsterDAM

saya dan iqbal dulu sering berkelakar tentang kota amsterdam.. cerita nya memang lucu tapi sedikit menyerempet ke arah asusila.. mungkin saya menyebutnya bodoran kaum dewasa.. hehe.. tapi saya tidak akan menceritakan nya disini.. nanti blog saya di demo oleh kalangan yang menyebut dirinya pasukan pembela agama saya.. ogah deh..

dan tiba-tiba bodoran tentang kota yang  jika disingkat menjadi A’DAM ini (bagi yang mengerti kelakar yg td saya ceritakan, jangan tertawa yah..) memang benar-benar saya datangi.. jika Presiden kita tercinta enggan mendatangi salah satu kota terbesar di Belanda ini karena merasa dirinya terhina, maka saya dan teman-teman berani melakukannya.. padahal kami bertiga adalah perempuan.. wah betapa tangguhnya kami dibanding beliau..hehe..

saya dan teman saya dr wuerzburg memulai perjalanan dari ULM, kota dimana Bapak E=MC2 dilahirkan. meski sebelumnya ada peristiwa yang membuat saya dan kawan saya itu gondok. karena di tengah perjalanan dr wuerzburg menuju Ulm, kami diminta untuk membeli tiket untuk region bayern, karena petugas disana mengatakan bahwa kini kami sdg berada di salah satu kota di region itu. pdhl tempat yang saya tuju berada di region baden wuerttemberg. saya sempat bersitegang dengan petugas tersebut. tapi ia tetap bersikukuh meminta kami agar membayar tiket seharga 28e. sungguh membuat kesal, hanya untuk perjalanan schwaebisch-gmuend,stuttgart, wurzburg dan ulm.. kami berdua memerlukan biaya sekitar 56e.. oh..sama saja saya membeli tiket untuk diri saya sendiri.. tujuan hemat tak tercapai.. menyebalkan..

yah sudahlah lupakan, semoga petugas itu senang dengan uang rampasan kami.. kita lanjutkan saja bagaimana perjalanan saya di kota kincir angin itu.. kami tiba di asmterdam pukul 9.30 pagi hari sabtu dengan disambut oleh turun salju.. kami pun segera menuju tempat pembelian tiket untuk keperluan transportasi seharian. tiket itu berharga 7e untuk 24 jam penggunaan. lumayan juga, kl dipikir..

kami pun kemudian berkeliling kota itu.. jujurnya waktu 15 jam di amsterdam saya pikir kurang, terutama dengan cuaca yang super dingin,membuat kami banyak kehilangan waktu utuk benar2 menikmati suasana negara yang menjajah indonesia selama berabad-abad itu.. tapi tidak apa, sudah menyenangkan bisa tiba disana.

suasana indonesia memang sangat tampak jelas disana.. wajah-wajah kaum pribumi berlalu-lalang di depan wajah.. feel like home, perasaan saya saat itu.. dan saya baru tahu, darimana watak tidak disiplin masyarakat kita.. ternyata saya bisa sedikit menyimpulkannya, kita mempelajari watak itu dr negara ini. sungguh terlihat jelas kesemrawutan disini. sampah yng berserakan, orang yang bebas menyebrang dmn saja dan sepedah yang tergeletak begitu saja di jalanan.. negara ini memang terkenal dengan pengguna sepeda.. jd tidak heran jika sejauh pandangan melihat, hanya sepedah.. tapi yang mengejutkan adalah bahwa negara ini melegalkan penggunaan barang-barang haram, seperti ganja, morfin, dsb. bahkan sampai dibukanya sebuah kafe khusus untuk hanya sekedar menikmati barang incaran polisi itu. atw yang mengejutkan adalah museum yang khusus mempertontonkan seksualitas.. oh.. was fuer ein Land ist das?

tapi dibalik itu semua.. saya senang, terutama bisa mengunjungi kota itu.. dulu ini hanya kelakar,tapi sekarang itu adalah nyata.. dan satu hal yang berkesan adalah, di amsterdam kami bertemu seorang lelaki, sepertinya ia datang dari tanah jawa. ia menawari kami menginap di tempat komunitas indonesia,jika suatu saat nanti,kami berkesempatan kembali ke kota ini.. oh.. wie schoen ist das.. ternyata keterikatan sesama bangsa masih terasa disini..

1 responses to “AmsterDAM

Tinggalkan komentar